Di Kota Bengkulu terdapat sebuah danau indah yang disebut Danau Dendam Tak Sudah. Nama danau ini memang terasa aneh dan sedikit menyeramkan. Danau ini terkenal dengan kekayaan flora dan faunanya. Namun pesona danau ini hanya berjarak sekitar enam kilometer dari pusat Kota Bengkulu itu sangat indah dan mengagumkan. Apalagi bila Anda menyaksikan matahari yang terbit pagi hari seolah muncul dari Bukit Barisan yang melatarbelakangi danau itu.
Jika menilik dari namanya, Danau Dendam Tak Sudah menyiratkan sebuah kisah tragis di baliknya. Menurut masyarakat setempat, nama danau ini dipercayai terkait dengan legenda sepasang muda-mudi. Mereka mengikat janji sehidup semati, tetapi kisah asmara mereka tak kesampaian, karena orangtua sang gadis tidak merestui. Dia dijodohkan dengan laki-laki lain, padahal benih-benih cinta di hati kedua remaja ini tidak bisa dipisahkan lagi. Kedua anak muda itu bunuh diri ke dalam danau. Konon sejak itu di dalam danau terdapat dua ekor lintah besar yang merupakan jelmaan sepasang kekasih tersebut.
Pada cerita lain, danau ini sengaja dibuat untuk mencegah terjadinya intrusi air laut. Kawasan danau ini memang berjarak kurang lebih dua kilometer dari bibir pantai dan dipergunakan untuk mencegah mengalirnya air laut ke darat. Di masa Belanda, danau ini kemudian dibuat dam, agar lebih tertata dan tidak mudah meluap serta memudahkan pembuatan jalan. Namun setelah merdeka, pembangunan dam terbengkalai. Dam yang tak selesai itu menginspirasikan warga setempat untuk menamainya menjadi Dam Tak Sudah dan kata “Den” di depan kata “Dam” hanyalah merupakan “kerancuan” yang sengaja ditimbulkan untuk menggelitik rasa ingin tahu.
Kawasan Danau Dendam Tak Sudah merupakan kawasan cagar alam yang memiliki keindahan alam yang mempesona dan menyimpan banyak potensi bagi kelestarian ekologi dan keseimbangan ekosistem. Danau yang dikelilingi bukit-bukit berhutan lebat ini merupakan habitat utama bagi tumbuhan endemik langka, yaitu anggrek pensil (Vanda hookeriana) yang diyakini hanya tumbuh di kawasan ini. Flora unik yang lain adalah anggrek matahari, bakung, nipah, pulai, ambacang rawa, terentang, plawi, brosong, gelam, pakis dan sikeduduk.
Panorama di kawasan danau juga sangat indah. Sejauh mata memadang, pengunjung akan dimanja pemandangan Bukit Barisan. Kalau dilihat danaunya saja, mungkin tempat ini masih kalah dibanding Danau Toba atau Danau Singkarak, tapi bila dilihat potensi flora dan fauna di seputar kawasan danau, rasanya tidak ada yang menyamai. Untuk menemui berbagai flora dan fauna di seputar kawasan danau, pengunjung harus menjelajah kawasan Cagar Alam Dusun Besar seluas 577 Ha.
Beruntung, anggrek pensil yang merupakan flora unggulan Danau Dendam Tak Sudah, hingga kini masih bisa dinikmati pengunjung. Anggrek dengan bunga putih dipadu warna ungu dan bintik-bintik hitam, selalu menjadi daya tarik bagi wisatawan yang datang ke danau itu.
Di kawasan danau, pengunjung bisa menyaksikan pemandangan alam berupa permukaan danau yang terlihat kemerahan ditimpa sang surya menjelang beranjak keperaduannya. Atraksi matahari terbit disertai udara pagi yang bersih serta semburat warna merah di permukaan danau menjelang malam sangat ideal bila diabadikan dari lensa kamera.
Keasrian danau serta lingkungan cagar alam yang luas merupakan potensi bagi wisatawan minat khusus untuk melakukan pendidikan dan penelitian. Di lokasi ini, pengunjung juga bisa berperahu dan menggunakan rakit ke seluruh penjuru danau, dan memancing.
Beberapa warga di seputar danau menyediakan pondok-pondok yang menawarkan berbagai jenis makanan seperti jagung bakar dan kelapa muda. Beberapa makanan khas Bengkulu seperti perut punai, lempuk dan kue tat juga bisa dibeli di sekitar lokasi.
Denah Lokasi :
0 komentar:
Posting Komentar